Sukabumi- PT Bogorindo Cemerlang membangun mega Proyek Wisata edukasi dan Alam di Tenjojaya Kecamatan Cibadak Sukabumi – Jawa Barat
PT. Bogorindo Cemerlang akan mengembangkan kawasan agrowisata Esukatif di atas tanah seluas 200 hektare yang di Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Mega proyek ini digadang-gadang akan mendorong dan menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus destinasi wisata edukatif Dengan tidak Mengurangi Perpaduan Suasana Alam, dan Menjadi Agrowisata terbeser di Kecamatan Cibadak – Sukabumi.
Direktur Utama PT Bogorindo Cemerlang, “AU Bintoro”, Saat di Temui media mengatakan bahwa ” Progres agrowisata mengusung konsep revitalisasi lahan rusak menjadi lahan produktif dan ramah lingkungan. Proyek ini juga dirancang menjadi sarana edukasi, wisata alam, hingga tempat healing yang menyatu dengan alam terbuka”
Lanjut AU Biantoro “Dan Kita belajar Bagaimana kita mencintai alam, bagaimana alam harus kita jaga dan Lestarikan, di atas Lahan seluas 400 hektare, tapi kita mulai kembangkan 200 hektare dulu,” ujar Subintoro (6/8/2025).
Direktur PT.Bogorindo Cemerlang “AU Bintoro” menegaskan bahwa proses pembangunan agrowisata masih dalam tahap awal. Izin sedang diproses dan ditargetkan akan rampung dalam waktu dekat ini. Ia optimistis proyek bisa selesai dalam waktu satu tahun ke depan. Ucapnya.
Beragam fasilitas yang akan disajikan di kawasan ini mencakup kuliner khas, area healing, glamping (glamour camping), rafting, paralayang, dan berbagai wahana permainan rakyat yang bisa dinikmati pengunjung dari segala kalangan.
Dari keistimewaan kawasannya akan banyak menyajikan pemandangan indah, udara sejuk, dan didukung masyarakat sekitar yang kondusif untuk membangun kawasan,” tambahnya.
Dalam mewujudkan mega proyek ini, PT Bogorindo Cemerlang menyiapkan anggaran yang tidak sedikit. Meski tidak menyebutkan angka pasti, AU Bintoro menyebut nilainya bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
“Secara persis angkanya kita mengalir saja, yang penting ada uang, kita masukkan. Tapi mungkin bisa habis puluhan miliar,” tutup AU Biantoro