Sukabumi – Keputusan mengejutkan datang dari DPD Partai Golkar Jawa Barat. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami, resmi dicopot dari jabatannya. Ketua Golkar Jabar, TB Ace Hasan Syadzily, menunjuk Deden Nasihin sebagai Pelaksana Tugas (Plt) pengganti Marwan.Langkah Ace ini langsung memantik reaksi keras dari internal partai. Banyak pihak menilai pencopotan tersebut tidak sesuai mekanisme yang diatur dalam juklak partai.
Alasan Di Balik Pencopotan
Pencopotan Marwan diduga dipicu oleh ketegangan personal. Ace Hasan merasa nama baiknya dicemarkan oleh Marwan dalam sebuah forum resmi. Namun, alasan tersebut dianggap lemah secara hukum organisasi.Menurut Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) No. JUKLAK-02/DPP/GOLKAR/IV/2025, pengangkatan Plt hanya bisa dilakukan atas persetujuan dua tingkat di atasnya. Selain itu, hal itu hanya berlaku jika ketua sebelumnya berhalangan tetap atau melakukan pelanggaran berat. Dalam kasus Marwan, tak ada pelanggaran berat yang dibuktikan.
Protes Keras dari Internal Golkar Sukabumi
Ketua Bidang Komunikasi, Media, dan Penggalangan Opini DPD Golkar Kabupaten Sukabumi, Aris Rindiansyah, secara terbuka mengecam tindakan Ace Hasan. Ia menilai keputusan itu bertentangan dengan arahan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia.“Pak Bahlil sudah tegas, tidak boleh ada penunjukan Plt menjelang Musda, kecuali seizin Wakil Ketua Umum Bidang Kepartaian,” ujar Aris.Menurut Aris, pencopotan Marwan justru memperkeruh suasana menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Jawa Barat yang hingga kini belum memiliki jadwal pasti.
Aroma Manuver Politik Makin Kental
Di tengah dinamika tersebut, langkah Ace Hasan dinilai sebagai bentuk manuver menjelang Musda. Beberapa DPD di Jawa Barat sudah menetapkan jadwal Musda, namun Ace mengklaim masih menunggu arahan DPP dan kehadiran Ketua Umum.Situasi ini menimbulkan spekulasi bahwa pencopotan Marwan berkaitan dengan kepentingan politik tertentu menjelang perebutan kursi strategis di internal partai.